Rabu, 05 Maret 2014

Dan Pada Akhirnya Aku Memang Harus Sendiri..



Melangkahkan kaki dengan berat. Perlahan dengan deraian air mata, hidung berlumuran darah dan merasakan rasa sakit yang tidak terkira. Entah tubuh ini akan ku bawa kemana. Entah aku masih bisa bernafas dan menulis lagi. Entahlah..
            Terus ku melangkah menahan rasa sakit yang mendera. Berusaha bangkit dan semangat. Aku tidak sendiri dan tidak akan pernah sendiri. Aku masih mempunyai ayah dan ibu, sahabat, kakak dan adik bahkan kekasih yang kadang menyebalkan. Kenapa harus bersedih karena rasa sakit ini? Semua masih bisa aku hadapi dan bukan alasanku untuk menyerah.
            Aku terkenal dengan sifatku yang manja. Bahkan terkenal dengan sikapku yang jahil atau bisa disebutkan dengan sebutan anak-anak. Namun tanpa disadari mereka yang mengucapkan hal itu hanya menilai dengan melihat tanpa memahami setiap detik kerapuhanku.
            Terfikir sudah lama aku tinggal jauh dari keluarga. Saat ini aku tinggal bersama teman-teman seperjuangan di Jakarta. Mewujudkan cita-cita ayah dan ibu. Hingga sampai saat ini aku mendapatkan seorang kekasih di tempat yang sama. Aku menyayangi bahkan mengasihi tanpa pamrih kepada semua orang termasuk dia. Kedekatan kami mendapat tentangan dari kedua belah pihak. Terfikir bagaimana bisa agama Islam dan Kristen, Al-Qur’an dan Al-Kitab, Mesjid dan Gereja dapat di satukan. Itulah perbedaan kami. Kami masih saling menyayangi walau aku tahu kisah cinta ini akan berakhir pada waktunya dan entah kapan.
            Aku berusaha tetap tegar dengan semua perbincangan tentang “PERBEDAAN”. Semua dukungan aku dapatkan dari seseorang yang berbeda. Itu lah dia. Seorang sahabat yang bisa menjadi seorang ayah, seorang kakak yang selalu setia dan hadir dalam setiap detik kehidupanku. Dia adalah seseorang yang sangat berarti. Sejak aku SMP hingga aku tumbuh dewasa dan sudah menginjak universitas. Dia selalu hadir mendampingi di setiap alunan nada yang indah.
            Suatu hari hati ini tergores luka. Sangat sedih bahkan menyakitkan. Melihat setiap ketikan kalimat yang dikirim lewat via SMS kepadaku. Kalimat itu memang sangat sederhana. Dia akan pergi kembali ke Sulawesi. Pergi meninggalkanku. Aku mengerti. Setiap langkahku nanti pasti tidak akan di damping olehnya. Namun, entah mengapa semua ini harus berakhir begitu cepat disaat aku membutuhkan seseorang yang selalu ada untukku.
            Tidak ada senyuman, canda gurau, tidak lagi mendengar setiap nada yang dia mainkan. Semua itu tidak ada lagi. Ketika keputusan itu benar-benar terjadi dan meninggalkanku.
            Ya Allah. Aku tahu Engkau selalu mengasihi dan menyayangi bahkan selalu hadir di setiap nafasku. Namun, mengapa Engkau membiarkan aku berpisah lagi dan lagi dengan seorang sahabat yang sangat berarti dalam hidupku. Ya Allah. Apakah kurang cukup memisahkanku dengan semua orang yang berharga termasuk kekasihku. Tidak mengapa jika hatiku terluka melupakan kenangan indah bersama kekasihku. Namun, jangan biarkan aku berpisah dengan sahabatku yang bisa menjadi segalanya untukku.
Jika Engkau tetap membiarkan dia pergi dan membiarkan hati ini terluka. Aku akan berusaha mengerti dengan semua pilihanMu yang terbaik untukku. Ya Allah aku memohon padaMu. Jangan biarkan mata ini melihat, telinga mendengar, bahkan tangan yang dapat menggapai dan menyentuhnya. Ambilah aku dari kehidupan ini. Agar aku tidak lagi merasakan kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupku. Dan mungkin pada akhirnya aku memang harus sendiri.
            Biarkan seperti ini. Tidak melihat diantara kita berpisah.
            Kekasihku, sahabat sejatiku. Anggap saja ini sebagai mimpi dari saat aku pertama kali muncul di depanmu sampai saat ini. Saat nanti aku terlelap. Anggap saja semua ini adalah mimpi. Jika menganggap mimpi saat membuka mata, ini tidak akan luka atau menyakitkan sama sekali. Jangan bersedih. Suatu hari nanti kekasihku bahkan sahabatku akan mendapatkan seseorang yang menjadikan hari-harimu lebih berwarna tanpa adaanya aku lagi.



            Ingat aku sebagai mimpi yang sangat dan sangat indah untuk kekasih dan sahabatku.